Padamulya - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu pilar penting dalam perekonomian Indonesia. UMKM berperan besar dalam penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, dan pengurangan kesenjangan ekonomi. Dalam beberapa tahun terakhir, UMKM juga menjadi fokus utama pemerintah dalam upaya memperkuat ekonomi nasional.

       Kerupuk Jengkol Sari Gurih adalah produk unggulan dari pasangan suami istri, Ibu Ait (52) dan Pak Awah (60), yang tinggal di Kampung Ciwedang, RT 05 RW 02, Desa Padamulya, Kecamatan Pasirwangi, Garut, Jawa Barat. Usaha kerupuk ini telah berjalan sejak tahun 2021 dan masih terus dikembangkan hingga saat ini.

       Awal mula usaha kerupuk ini dimulai oleh anak mereka, yang mempunyai nama Miftah, yang berusaha membuka lapangan pekerjaan sendiri karena terbatasnya kesempatan kerja di daerahnya. Dengan tekad kuat, Miftah beralih profesi menjadi pengusaha kerupuk dan menciptakan produk bernama Kerupuk Jengkol Sari Gurih.

       Kerupuk Jengkol Sari Gurih diproduksi setiap hari dengan bahan utama berupa tepung aci, jengkol, dan penyedap rasa. Setiap hari, usaha ini menghabiskan sekitar 12 kg tepung aci yang menghasilkan sekitar 400 bungkus kerupuk. Proses pembuatannya dilakukan secara manual tanpa bantuan mesin, namun kualitas rasa tetap terjaga dan tidak kalah enak dengan kerupuk lainnya.

       Tahapan dalam pembuatan Kerupuk Jengkol Sari Gurih dimulai dari pengadukan tepung aci dan bumbu penyedap rasa, adonan kemudian dicetak ke dalam loyang. Kemudian dikukus hingga matang, setelah dikukus, adonan lalu dijemur. adonan kemudian dipotong dan dijemur kembali selama 2-3 hari. Setelah kering, kerupuk digoreng dan dikemas.

       Kerupuk ini dipasarkan terutama di Pasar Pasirwangi dan Pasar Samarang. Beberapa pelanggan juga datang langsung ke lokasi untuk membeli. Harga per bungkusnya adalah Rp 2.000. Usaha ini dijalankan oleh seluruh anggota keluarga, yang memastikan kualitas dan rasa khas kerupuk jengkol tetap terjaga. Selain rasa jengkol yang gurih, mereka juga menawarkan varian rasa lainnya yaitu ketumbar.

       Meskipun usaha ini memiliki banyak potensi, ada beberapa kendala yang dihadapi, seperti naiknya harga bahan baku dan keterbatasan stok bahan baku. Namun, Ibu Ait dan Pak Awah berharap usaha mereka bisa terus berkembang dan memberdayakan warga sekitar serta semakin besar di masa depan.

       Dengan rasa yang enak, gurih, dan kemasan yang banyak isinya, Kerupuk Jengkol Sari Gurih menjadi pilihan camilan yang digemari banyak orang. Usaha ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi keluarga Ibu Ait dan Pak Awah, tetapi juga memiliki potensi untuk memberikan dampak positif bagi komunitas sekitarnya.